Indonesia udah merdeka. ya udah jelas, tapi kalo kita mengklaim
diri kita manusia yang bebas sebebas-bebasnya, jelas belum tentu lah.
Kebebasan berbicara, bersikap, berperilaku sangat dihargai di negara
kita. Kalau di Pancasila, adab dan pekerti berada di poin kedua. Cukup
strict. Coba saja lo nunjuk muka orang sambil bilang; “Anjing, Lu!!”
Liat apa yang terjadi?
Cukup jelas kek nya interaksi pekerti di dunia nyata. gimana seorang
muda menyapa yang lebih tua, gimana ngucapin sesal atau sayang sama seseorang, gimana tata cara meminta bantuan, semuanya jelas.
Nah. Teknologi ajaib bernama internet meluaskan dunia. ngga cuma
dunia nyata, kita sekarang menguasai dunia maya. Dunia virtual. Dunia
yang penuh dengan angka-angka binary dan heksadesimal. Sampe-sampe kadang
kita lupa bahwa dunia maya ini tetep aja nyata!! Orang-orang yang kita
sapa, itu ada!!
Mungkin lo emang bener-bener bebas ketika lo di forum diskusi
dan username ngga jelas. lo samarin diri lo menjadi tokoh fiktif
sesuai imajinasi lo. Atau ketika lo chatting dan menggoda di miRc. Atau saat lo menjadi stranger saat berinterkasi di Omegle.com. Saat itu lo bebas ngelakuin apa aja. Mau flirting, becanda, misuh-misuh, bebas!! Mau bilang fakyu fakyu fakyu sama lawan bicara pun juga terserah.
Tapi ketika kita masuk di jejaring sosial yang meminta verifikasi kek Facebook,
olala, kita bukan anonymous lagi. Atau situs-situs microblogging yang
mengedepankan informasi personal tentang diri kita (ngapain, lagi apa,
di mana, ingin apa, bagaimana, dsb) macem Twitter dan Plurk. Kita (udah) jadi diri kita sendiri; nyata!! Terlebih kalo kawan interaksi kita menkonfirmasi bahwa dia emang beneran kenal kita. Terlebih jika ada keluarga kita di sana. Terlebih jika ada pacar, atau kekasih kita..
Kalo lo ngerasa bebas menulis status APAPUN sesuai
keinginan lo –tanpa peduli orang lain akan membaca atau ngga, lo
KELIRU!! Orang-orang itu, mereka peduli dengan status lo. (Kalau ngga
salah) dalam teori psikologi ada yang namanya oto-sugesti –yang membuat orang tanpa sadar menyerap informasi dari sapa yang dia baca –meskipun itu ngga menarik baginya.
Kita mahluk sosial, dan kita orang Indonesia. Sekali lagi, mereka peduli dan membaca status kita!!
Maka gue sangat heran ketika ada kerabat yang misuh-misuh kasar di
status Facebook, padahal dia tau di friends list dia ada Ibu-nya
sendiri. Bukankah itu sama saja dengan memaki di dekat sang Ibu? Tentu lo tau kasus Luna Maya,
yang mengecam impotenmen di Twitter –padahal dia (seharusnya) tau ada
kawan dia di follower list yang mungkin berkecimpung di dunia itu. Dan
tentu ada yang ingat kisah pegawai kantor yang dipecat gara-gara ‘ngerasani‘ atasannya, di status yang terbuka.
Namun yang paling debes adalah ketika ada duo sejoli yang bermesraan
di ranah maya –ngga malu dengan kerabat dan kawan-kawan yang risih
membaca kalimat semacam,
“Sayaaaang, nantih kita ketemu yaaa..”
“Iya, yayangkuuu… Honeykuuu.. Habis ini aku tilpun!!”
“My love, makasih tadi udah dianterin belanjaaa..”
“I love youuuuu, mmuawh muawhh!!!”
Okeh!!
Boleh lah kalau sesekali nge-wall menggoda, (“Hai wajah yang selalu berpijar, apa kabar?”) Tapi kalau setiap detik setiap menit setiap jam ber-uh-oh ria.. ?? Dan keheranan gue yang terakhir adalah buat orang-orang yang tanpa
sadar menceritakan aib diri sendiri atau aib orang-orang terdekatnya, untuk konsumsi publik –atau paling ngga friends & followers-nya.
Misalnya ya, ada cowok nyetatus curhat abis disakitin pacarnya.
“Dasar cewek ularrrr.. Dikasi rempela minta hati. Dikasih bubur minta
nasi. Cuih!! Kayaknya dia bukan pilihan sejatiku! Cuih cuih!!”
Sadar atau ngga, bukankah dia sedang mengumumkan keburukan pacarnya ke semua orang?! Huhuhu..
Bebas ngga lagi bisa dikatain bebas kalo kebebasan itu masih ngegganggu orang lain. Kita bebas bergelontangan main musik, tapi kalo
di tengah malam dan mengganggu orang istirahat –bukankah itu kurang
ajar? Kita bebas berdendang bernyanyi menari, tapi kalo sambil bugil di
keramaian –itumah gila.
Kita bebas nulis status, bebas merangkai
kata di situs-situs –tapi kalo apa yang kita tulis ternyata menyakiti
atau membuat marah orang sampai dia menangis-nangis apa itu namanya?
Kebebasan kita (di ranah maya) kayanya udah kebablasan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar