Pagi itu Steve berangkat sekolah sambil membawa nampan berisi gorengan yg dia masak dari subuh. Dengan riang gembira dia melangkah menuju sekolah. Steve kecil udah idup sebatang kara, ibunya meninggal saat melahirkannya, sedangkan ayahnya meninggal saat dilahirkan.
Steve jualan gorengan demi menafkahi diri dan membayar sekolahnya. Temen2nya ada yg mensupportnya, ada juga yg mencibirnya.. Tapi buat Steve, dia ngga bakal ngedengerin komentar pedes orang-orang yg ngga pernah memberinya makan.
Steve udah terbiasa hidup sendiri, itulah kenapa dia ngga mudah untuk diintimidasi. Steve dulunya tinggal di panti asuhan sampe umurnya 6 tahun, lalu dia mulai belajar hidup mandiri dan tinggal di rumahnya yang dulu dengan bekal ilmu mengurus diri yang diajarkan di panti asuhan.
Memang manusia harus bisa menyaring perkataan orang lain kalo mau kehidupannya maju. Terlalu banyak mendengarkan omongan orang, akan menggiring kita menjadi sesuatu yang jauh dari jati diri kita sendiri, alhasil kita cuma jadi "wayang" yg dikendalikan omongan orang. Orang yang terlalu sering ngedengerin omongan orang lain daripada dengerin isi hati sendiri itu biasanya orang-orang yang diperbudak gengsi. Ya, dia lebih peduli sama apa yang dilihat orang lain, daripada apa yang dia rasakan dan jalani.
Suatu hari, Steve pernah di-bully oleh kakak-kakak kelasnya di SD. Saat dia berjualan, para berandalan itu mencicipi gorengannya satu-satu. Mereka gigitin satu-satu gorengan itu, lalu dibalikin ke nampan sambil bilang, "Ah gorenganmu ngga enak! Males beli ah!!" . Steve cuma bisa terdiam, sambil doain para benrandalan itu mengalami sariawan di pantat. Steve ngga mau marah, karena baginya amarah ngga akan mampu menyelesaikan masalah, justru akan membuat masalah jadi lebih parah.
Saat itu, ada seorang cewek yg merhatiin Steve sambil tersenyum penuh haru dari kejauhan. Saat SMP, Steve mencoba untuk make strategi lain dalam berjualan gorengan. Dia menitipkan gorengannya di kantin sekolah dengan pembagian laba 75%:25%. Dan setiap kali dia pulang sekolah dia gambil uang hasil penjualan gorengan dari kantin. Anehnya, setiap mengambil duit dan nampan wadah gorengannya, selalu ada 10 gorengan tersisa. Padahal dari jumlah uang yang dia terima, harusnya gorengannya abis semua. Steve bingung dong.. Terus Steve nanya ke mbak-mbak kantin, "Ini uangnya kebanyakan ya mbak? gorengan gue masih nyisa tuh?" Mbak kantin cuma jawab, "Iya.. Tadi ada yang beli, udah bayar, tapi ngga jadi ngambil gorengannya.. Ndak tau.. mungkin dia buru-buru". Anehnya, hal itu terjadi berulang kali.
Memasuki jenjang SMA, Steve masih berjualan gorengan. Tapi caranya udah beda. Walaupun jualan gorengan, dia tetap mengikuti zaman, kalo dulu doi jualan gorengan dikelas, sekarang dia jualan gorengan via instagram. Jadi tiap ada orang upload foto makanan diinstagram, Steve bakal ngasih komen gini :
"Cek IG aku ya kak.. Ada gorengan gurih dan lezat buat nemenin kamu makan hari ini.. "
Gorengan si Steve variatif. Ada Rainbow Gorengan, Cupcake Goreng, Eskrim Goreng, dan Donat Goreng. Tentunya dengan menu sevariatif dan seunik itu, dagangan Steve jadi laris banget dong.. Dalam bisnisnya, Steve mendapatkan banyak sekali pelanggan tetap, tapiiii di antara pelanggan-pelanggan itu, ada satu pelanggan yg cukup aneh sikapnya, pelanggan itu bernama Jennifer. akun instagramnya @JeNniFeR_CutezZz. tuh cewe suka mesen gorengan yang ada di Instagram Steve via SMS.
"Halo.. Aku pesen Rainbow Gorengan 20 ribu ya.. Uangnya udah aku transfer via Paypal."
Kenapa via Paypal? Karena Jennifer tinggal di Amsterdam. Saat Steve minta alamat Jennifer untuk mengirimkan gorengannya via FedEx, Jennifer selalu menolak, jawaban Jennifer selalu begini :
"Ndak usah dikirim.. Itu aku beli buat kamu kok.. Aku cuma mau mastiin kamu ndak kelaperan hari ini.."
Sebenernya Steve lumayan bingung dengan sikap Jennifer, tapi dia mencoba untuk ngga begitu memikirkan siapa Jennifer sebenarnya. Karena Steve percaya kalo orang baik, pasti bakalan dipertemukan dengan orang baik.
Steve kembali fokus kepada kerjaannya. Hari-hari berlalu, bulan dan tahun berganti. Saat lulus SMA Steve tetap sibuk mengurusi pekerjaannya, dan Jennifer tetap rutin ngorder gorengannya sambil bilang :
"Ndak usah dikirim.. Itu aku beliin buat kamu kok.. Aku cuma mau mastiin kamu ndak kelaperan hari ini.."
Lama-lama, usaha si Steve makin maju. Omzet dari jualan gorengannya udah milliaran. Instagram Steve isinya bukan cuma gorengan lagi. Tapi lebih banyak pamer foto dia jalan-jalan ke luar negeri, koleksi mobil-mobil mewahnya, dan rumahnya yang luar biasa besarnya. Rumah itu terlalu besar untuk ditinggali sendirian. Ruang tamu 10 hektar, Ruang tidur 2 hektar, dan TV 14 inch. Dengan begitu, untuk jalan dari ruang tamu sampe ke dapur, pembantunya terpaksa harus naik metromini. :D
Tampaknya Steve mulai lupa gimana kehidupan masa lalunya. Apa yang dia lakukan sekarang cuma sekedar mengejar kesenangannya.
Hilang sosok Steve yg sederhana.. Yang muncul sekarang adalah sosok yg sedang "balas dendam" kepada kejamnya hidup di masa lalu.. Tapi mengejar kesenangan pun ada titik jenuhnya.. Titik jenuh itu datang saat semua terasa hambar dan sia-sia. Ngga ada lagi makanan yang terasa enak, karena sudah terbiasa makan enak. Ngga ada lagi rasa syukur, karena hampir lupa rasanya hidup kekurangan. Semua kemewahan itu bener-bener jadi pemicu kehambaran. Pemicu kehambaran hidup terbesar adalahsaat kita ngga punya lagi tujuan hidup. Saat rasa hambar menyapa, Steve teringat kebahagiaan-kebahagian kecil yg doi dapetin setiap harinya dulu. Ya, kebahagiaan itu adalah kalimat...
"Aku cuma mau mastiin kamu ngga kelaperan hari ini".
Dia baru ingat, bagian itu udah ngga ada lagi semenjak Steve terhanyut dalam kesenangan dan kemewahannya. Steve baru sadar kalo ada bagian paling berharga di masa lalunya yang sudah menghilang.. Sekecil apapun sebuah perhatian, kalo hal itu rutin dilakuin, pasti akan berubah menjadi candu bagi orang yg dikasih perhatian.
Steve mencoba mencari Jennifer, dia stalking instagram Jennifer, Tapi di sana cuma ada foto-foto gorengan. Ngga ada foto wajah Jennifer. Steve bingung, dia ngga tau gimana dia nemuin orang yg dia ngga tau gimana wujudnya. Uang sebesar apapun ngga akan mampu membantu Steve nemuin Jennifer, ternyata perasaan semacem itu ada ya? Bagaimana mungkin orang bisa merasa kehilangan, sesuatu yg belum pernah dia miliki? itulah manusia. Penuh dengan perasaan yg ngga terduga.
Berbulan-bulan Steve mencoba mencari tau di mana Jennifer, tapi ngga ada hasil.. Nomer Jennifer yg biasanya dipake buat mesen gorengan pun ngga bisa dihubungin. Kata operatornya, nomer itu sudah tak terdaftar. Steve merasa hidupnya semakin kehilangan warna.
Segala kemewahannya hanyalah penghasil tawa, bukan bahagia.. Tawa bisa ilang dalam hitungan detik, tapi rasa bahagia ngga akan hilang ketika diingat. karena akan selalu terasa menggelitik.
Saat Steve mulai putus asa terhadap pencariannya, Steve mencoba melakukan hal nekat. Dia mau kembali jadi dia yang dulu. Dengan begitu, dia berharap hidupnya kembali berwarna karena
dia bisa ngerasain lagi gimana susahnya merintis karier, ngerasain lagi kelaparan karena uang pas-pasan. Dan mengalami lagi sebuah "petualangan", bukan hanya sekedar kesenangan.
dia bisa ngerasain lagi gimana susahnya merintis karier, ngerasain lagi kelaparan karena uang pas-pasan. Dan mengalami lagi sebuah "petualangan", bukan hanya sekedar kesenangan.
Dia jual semua benda mewah yg dia punya, rumah, mobil, semuanya dia jual, lalu uangnya dia sumbangin ke panti asuhan tempat di mana dia pernah tinggal selama balita. Praktis, Steve udah ngga punya apa-apa, tapi yg jelas, Steve kembali punya tujuan hidup.. Ada sedikit uang yg tersisa, uang itu dia gunain bukan untuk jualan gorengan lagi.
Dia ingin mencoba usaha baru, jualan parfum, kenapa Steve ngga mau jualan gorengan lagi? karena Steve udah sukses di bidang itu, Doi ngga mau ngelakuin hal yg sama, petualangan yg sama & kesuksesan yg sama.
Yap, kadang manusia ngga mutlak membutuhkan uang, manusia itu selalu punya jiwa petualang. Dimana uang cuma jadi sarana, jadi pilihan yg paling tepat untuk bisa menikmati hidup itu adalah dengan memiliki uang secukupnya, bukan sebanyak-banyaknya. Karena semakin banyak uang yg dimiliki, maka semakin banyak pilihan hidup yg bisa dipenuhi.
Di titik itu, rasa hambar akan kembali menghampiri. Steve jualan parfum via web pribadi dan twitter. Dia jualan seperti dulu, dengan harapan dia bisa merasakan indahnya meniti karier seperti waktu itu.
Suatu sore, Steve mendapatkan orderan parfum via SMS,
"Mas, aku pesan parfum Hugo Boss Trully Bossy ya.."
Steve pun menjawab
"Oke Bro... Nanti setelah anda transfer, barang akan saya kirim.."
Pembeli itu membalas lagi
"Kok bro? Saya cewek loh.. hehe."
Steve buru-buru minta maaf
"Maaf, mbak.. Saya kira anda cowok.. soalnya itu parfum untuk cowok.. Maaf.."
SMS itu berbalas lagi..
"Haha.. Gapapa.. Uangnya sudah aku transfer sesuai prosedur yang kamu tulis di web. Parfumnya tak perlu dikirim.. Aku cuma mau mastiin, kamu wangi hari ini.. Saat ketemu aku nanti. "
Balasan SMS itu membuat senyum simpul penuh kebahagiaan yg udah lama ngga muncul di bibir Steve merekah. Steve pun menjawab...
"Terima kasih ya.. Dari kamu aku jadi belajar: Hidup tanpa punya apa-apa emang pedih, tapi lebih pedih lagi kalo hidup tanpa punya siapa-siapa, Jennifer. ~
@pernahsalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar