TENTANG MASA LALU & MASA KINI.

Kalo kata orang-orang, jangan keseringan ngeliat ke belakang, ntar ngga fokus sama yang di depan. Masa lalu itu ibarat spion, yang boleh kita tengok sesekali tapi fokus kita tetep ke tujuan di depan kita. Jangan sampe keseringan liat spion, eh malah nabrak. Jangan sampe juga ngga pernah ngeliat spion, eh taunya malah ditabrak. Tujuan spion itu satu : biar kita hati-hati. Hati-hati menuju ke depan dan hati-hati menatap ke belakang.

Masa lalu itu bagian dari diri seseorang yang ngga bisa dipisahin, dilupain, atau dibuang. Kalo elo mencintai seseorang, terimalah dia bersama seluruh baik dan buruk kenangan masa lalunya. Dan kalo lo pingin dicintai seseorang, simpen masa lalu lo sebagai sesuatu yang pernah lo lewatin dengan tawa dan tangis, suka dan duka, harapan dan asa, bukan malah mengganggu hidup lo saat ini.

Seringkali yang ngga pernah lo sadarin adalah, lo ngebiarin masa lalu lo menghantui, sementara di samping lo ada seseorang yang dengan susah payah bikin lo bahagia. Apa itu adil buat dia? gue rasa engga. Dia, (mungkin) dengan setumpuk luka masa lalu dan dengan berbagai ketakutan, berusaha ngejadiin masa lalunya sebagai pelajaran dan pengalaman, supaya dia bisa ngedampingin lo dengan sebaik-baiknya. Dan elo? elo masih aja tenggelam dalam kenangan, berharap dan bergumam “coba dulu ngga begini”, “coba dulu gue begitu”, “harusnya gue sama dia dulu bla bla..”

Banyak orang yang dengan lapang dada memberikan kupingnya buat ngrdenger hal-hal yang mungkin nyakitin hatinya, karena baginya, pasangan yang baik adalah pendengar yang baik. Bukan berarti gue cuma mau dengerin dia memuji gue, tapi, paling ngga dia bisa memilah mana yang pantes dibicarain dan mana yang sebaiknya ngga diucapin. Begitupun dengan elo, elo, elo, dan elo, kan? Minyak goreng aja lewat dua kali penyaringan, masa omongan asal keluar aja dari bacot lo? Tapi ya gapapa, semoga kesabaran selalu bersama lo, kalo udah ngga kuat coba lambaikan tangan ke cctv. :D

Sepedih-pedihnya mencintai adalah mencintai seseorang yang separuh dirinya masih tertinggal di rumah yang lama, tanpa peduli seberapa indah dan mewahnya rumah yang baru. Semua soal keinginan untuk pindah, keinginan untuk memulai membangun rumah baru, ruangan demi ruangan, keinginan untuk menjadikannya tempat ternyaman untuk tinggal. Bukan soal memperbaiki rumah lama yang sudah dimiliki orang lain.

Sebaik-baiknya orang adalah mereka yang menhargai setiap detik waktu yang berlalu, setiap orang yang datang, dan setiap momen yang terjadi di hidup mereka. Sebab, lo ngga akan pernah tau kapan mereka akan pergi, dan ketika lo sadar, mungkin yang lo punya cuma kata penyesalan. Apa yang kini ada di hidup lo sesungguhnya jauh lebih berharga dibanding apa yang dulu lo lewatin dan menyisakan luka. Cobalah memahami bahwa sekalipun lo terluka, bukan berarti lo mempunyai hak buat melukai orang lain.

@pernahsalah